Komposisi :
tiap 5 ml mengandung ranitidine HCL 84 mg
setara dengan ranitidine 75 mg
Cara kerja obat :
Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2
yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan
mengurangi sekresi asam lambung.ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian
peroral,konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150
mg.Absorbsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida,dan
disekresi melalui urine.
Kontra indikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap ranitidin.
Dosis dan cara pemberian :
§ Tukak
usus 12jari aktif : 2 x sehari 150 mg(pagi dan malam) atau 300 mg 1 x sehari
sesudah makan malam atau sebelum tidur selama 4-8 minggu.
§ Tukak
lambung aktif : 2 x sehari 150 mg(pagi dan malam) selama 2 minggu.
§ Terapi
pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung dewasa : 150mg malam sebelum tidur.
§ Keadaan
hipersekresi patologis
- Dewasa
: 2x sehari 150 mg dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan
gejala klinik yang ada.Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing penderita.Dosis hingga 6 gr sehari dapat diberikan pada penyakit
berat.
§ Refluks
gastroesofagitis : dewasa :2x sehari 150 mg.
§ Pemeliharaan
dan penyembuhan esofagitis erosif : dewasa : 2x sehari 150 mg
§ Dosis
pada penderita gangguan fungsi ginjal : bila bersihan kreatinin <50ml/menit
: 150mg/24jam.Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12
jam atau kurang tergantung kondisi penderita.
§ Hemodialisis
menurunkan kadar ranitidin yang terdistribusi.
§ Dosis
oral yang disarankan untuk pengobatan borok usus pada anak-anak adalah 2-4mg/kg
2x sehari dan dosis maksimum yang dapat diberikan adalah 300mg ranitidin/hari
(20 ml)
Efek samping :
· Sakit
kepala
· Susunan
saraf pusat,jarang terjadi :
malaise,pusing,mengantuk,insomnia,vertigo,agitasi,depresi,halusinasi.
· Kardiovaskular,jarang
dilaporkan : aritmia seperti takikardia,bradikardia,penyumbatan artioventrikular,premature
ventricular beats.
· Gastrointestinal
: konstipasi,diare,mual,muntah,nyeri perut,jarang dilaporkan,pankreatitis.
· Muskuloskeletal
: jarang dilaporkan,artralgia dan mialgia.
· Hematologik
: jarang terjadi leukopenia,granulositopenia,trombositopenia (pada beberapa
penderita) dan anemia aplastik.
· Kulit
: jarang dilaporkan,ruam,eritema multiforma,kebotakan.
· Lain-lain
: kasus hipersensitivitas yang jarang seperti bronkospasma,trombositopenia
(pada anafilaksis,edema angioneurotik dan sedikit peningkatan kadar kreatinin
serum.
Peringatan dan perhatiaan :
· Pada
penderita yang memberikan respon simptomatis terhadap ranitidin,tidak
menghalangi timbulnya keganasan lambung
· Karena
ranitidin diekskresi terutama di ginjal,dosis ranitidin harus disesuaikan pada
penderita gangguan fungsi ginjal
· Hati-hati
pemberian pada gangguan fungsi hati,karena ranitidin dimetabolismedi hati.
· Hati-hati
penggunaan pada wanita menyusui.
· Waktu
penyembuhan dan efek samping pada pasien usia lanjut tidak berbeda dengan
penderita usia dewasa.
· Pemberian
pada wanita hamil jika benar-benar dibutuhkan.
Interaksi obat :
§ Ranitidin
tidak menghambat kerja dari sitokrom P-450 dalam hati.
§ Pemberian
bersama warfain dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.
Over dosis :
Gejala-gejala overdosis antara lain,pernah dilaporkan :
gangguan pencernaan akut,hipotensi,cara berjalan yang tidak normal.
Penanganan overdosis :
- Induksi
dengan cara dimuntahkan atau bilas lambung.
- Untuk
serangan,dengan pemberian diazepam injeksi i.v
- Untuk
bradikardia,dengan cara pemberian atropin.
- Untuk
aritmia,dengan cara pemberian lidokain.
Penyimpanan :
Simpan pada suhu kamar (25-30oC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar