Halaman

Minggu, 18 Maret 2012

RANIVEL SIRUP


Komposisi : 

tiap 5 ml mengandung ranitidine HCL 84 mg setara dengan ranitidine 75 mg

Cara kerja obat :
Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian peroral,konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg.Absorbsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida,dan disekresi melalui urine.

Kontra indikasi :  
Penderita yang hipersensitif terhadap ranitidin.

Dosis dan cara pemberian :

§  Tukak usus 12jari aktif : 2 x sehari 150 mg(pagi dan malam) atau 300 mg 1 x sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur selama 4-8 minggu.
§  Tukak lambung aktif : 2 x sehari 150 mg(pagi dan malam) selama 2 minggu.
§  Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung            dewasa : 150mg malam sebelum tidur.
§  Keadaan hipersekresi patologis
-   Dewasa : 2x sehari 150 mg dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada.Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita.Dosis hingga 6 gr sehari dapat diberikan pada penyakit berat.

§  Refluks gastroesofagitis : dewasa :2x sehari 150 mg.
§  Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif : dewasa : 2x sehari 150 mg
§  Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal : bila bersihan kreatinin <50ml/menit : 150mg/24jam.Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita.
§  Hemodialisis menurunkan kadar ranitidin yang terdistribusi.
§  Dosis oral yang disarankan untuk pengobatan borok usus pada anak-anak adalah 2-4mg/kg 2x sehari dan dosis maksimum yang dapat diberikan adalah 300mg ranitidin/hari (20 ml)

Efek samping : 
·      Sakit kepala
·      Susunan saraf pusat,jarang terjadi : malaise,pusing,mengantuk,insomnia,vertigo,agitasi,depresi,halusinasi.
·      Kardiovaskular,jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia,bradikardia,penyumbatan artioventrikular,premature ventricular beats.
·      Gastrointestinal : konstipasi,diare,mual,muntah,nyeri perut,jarang dilaporkan,pankreatitis.
·      Muskuloskeletal : jarang dilaporkan,artralgia dan mialgia.
·      Hematologik : jarang terjadi leukopenia,granulositopenia,trombositopenia (pada beberapa penderita) dan anemia aplastik.
·      Kulit : jarang dilaporkan,ruam,eritema multiforma,kebotakan.
·      Lain-lain : kasus hipersensitivitas yang jarang seperti bronkospasma,trombositopenia (pada anafilaksis,edema angioneurotik dan sedikit peningkatan kadar kreatinin serum.

Peringatan dan perhatiaan :
·      Pada penderita yang memberikan respon simptomatis terhadap ranitidin,tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung
·      Karena ranitidin diekskresi terutama di ginjal,dosis ranitidin harus disesuaikan pada penderita gangguan fungsi ginjal
·      Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati,karena ranitidin dimetabolismedi hati.
·      Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui.
·      Waktu penyembuhan dan efek samping pada pasien usia lanjut tidak berbeda dengan penderita usia dewasa.
·      Pemberian pada wanita hamil jika benar-benar dibutuhkan.

Interaksi obat :
§  Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom P-450 dalam hati.
§  Pemberian bersama warfain dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.

Over dosis :
Gejala-gejala overdosis antara lain,pernah dilaporkan : gangguan pencernaan akut,hipotensi,cara berjalan yang tidak normal.
Penanganan overdosis :
-     Induksi dengan cara dimuntahkan atau bilas lambung.
-     Untuk serangan,dengan pemberian diazepam injeksi i.v
-     Untuk bradikardia,dengan cara pemberian atropin.
-     Untuk aritmia,dengan cara pemberian lidokain.

Penyimpanan :
Simpan pada suhu kamar (25-30oC)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar